Laman

Sabtu, 27 November 2010

D. SIKAP KRITIS MASYARAKAT TERHADAP PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA

Perubahan social budaya yang terjadi dalam masyarakat, apapun bentuk dan jenis unsur yang berubah akan meninggalkan suatu kondisi yang baru. Peralihan dari kondisi lama kepada kondisi baru disebut juga dengan transisi.
               
Meskipun ada keterkaitan antara keadaan lama, transisi, dan keadaan sekarang, namun tidak menutup kemungkinan akan terjadinya perbedaan, sehingga seolah-olah ada pergantian total antara masyarakat lama ke masyarakat baru. Hal ini dapat terjadi apabila semua unsur sosial dan kebudayaan dalam masyarakat tersebut mengalami perubahan. Di dalam masyarakat terdapat juga unsur-unsur sosial dan kebudayaan yang tidak mengalami perubahan. Unsur yang tidak mengubah unsur fundamental yang dijadikan pedoman hidup, misalnya ideologi .
               
Selain itu, ada pula unsur-unsur sosial atau kebudayaan yang jika berubah dikhawatirkan akan mengganggu keseimbangan system. Bierens De Hann  menyebutkan adanya dua unsur perubahan di dalam masyarakat, yaitu :

1.       Unsure statika, yaitu unsur-unsur di dalam masyarakat yang cenderung mempertahankan suatu keadaan untuk tidak berubah, seperti adanya vested interest atau golongan orang-orang yang menghendaki status quo ( keadaan yang tetap).

2.       Unsure dinamika, yaitu unsur-unsur di dalam masyarakat yang menghendaki adanya perubahan, misalnya perubahan lingkungan alam, perubahan struktur sosial, nilai-nilai sosial, dan sebagainya.

Oleh karena itu, perubahan sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat, apapun bentuk dan jenis unsure yang berubah akan meninggalkan suatu kondisi yang baru. Bagi masyarakat Indonesia hendaknya perubahan apapun yang terjadi harus diseleksi denagan mempertimbangkan kekurangan dan kelebihannya. Masyarakat  Indonesia harus dapat mengantisipasi dengan perilaku-parilaku yang positif. Jangan sampai pada saat terjadi perubahan sosial dan budaya, masyarakat Indonesia belum punya pegangan nilai dan norma yang kokoh, maka masyarakat Indonesia dapat mengalami suatu keadaan yang disebut anomie dan cultural lag

Sabtu, 20 November 2010

LATIHAN 2
JARINGAN KOMPUTER DAN KOMUNIKASI DATA


J
aringan Komputer
1. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang jaringan komputer

  • Kumpulan komputer yang terhubung satu sama lain
2. Sebutkan dan jelaskan manfaat jaringan komputer

  • Membagi sumber daya, realibitas tinggi, menghemat uang, sarana komunikasi
3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis jaringan komputer. Apa yang membedakan satu dengan yang lainnya ?
  • Local Area Network
  • Metropolitan Area Network
  • Wide Area Network
  • Internet
4. Jelaskan fungsi dari perangkat jaringan berikut
    a. Komputer Server
  • Mengatur aliran data dalam jaringan
    b. Komputer Client
  • Komputer yang menerima palayanan
    c. Kartu Jaringan
  • Perangkat keras jaringan yang dipasangkan di motherboard komputer yang terdapat di jaringan (baik server maupun client)
    d. Hub
  • Membagi sinyal data dari LAN card
    e. Kabel dan Konektor
  • Kabel jaringan yang digunakan untuk menghubungkan sebuah komputer dengan komputer yang lain
    f. Repeater
  • Memperkuat sinyal di jaringan
    g. Bridge
  • Perangkat jaringan yang digunakan untuk menghubungkan sebuah jaringan ke jaringan yang lain
    h. Router
  • Mengatur aliran data dari satu jaringan ke jaringan lain
Komunikasi Data
5. Jelaskan dengan bahasa kamu sendiri, bagaimana data dikirimkan melalui sebuah jaringan komputer
  • Ketika kita mengirimkan sebuah data, data yang kita kirimkan tidak langsung sampai di komputer harus melalui jaringan tertentu
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan TCP/IP. Sebutkan dan jelaskan protokol apa saja yang ada di dalamnya
  • TCP/IP merupakan salah satu protokol komunikasi data yang banyak digunakan untuk melayani komunikasi data di area yang luas
  • Application Layer
  • Transport Layer
  • Internet Layer
  • Network Interface Layer
7. Apa yang dimaksud dengan bandwith dan bps?
  • Kemampuan jaringan melewatkan data tergantung kepada lebar pita jaringan yaitu bandwith. BPS kemampuan jaringan untuk melewatkan data diukur dengan satuan bits per second
8. Sebutkan dan jelaskan beberapa cara yang digunakan hacker dan cracker untuk menyusup ke dalam sebuah jaringan komputer
  • Spoorfing
  • Scanner
  • Sniffer
  • Password Cracker
  • Destructive Devices
9. Sebutkan dan jelaskan beberapa cara untuk mengamankan data yang dikirimkan melalui jaringan komputer atau internet
  • Internet firewall => untuk mencegah akses dari luar ke sistem internal
  • Kriptografi
LATIHAN 3
AKSES DAN KONEKSI INTERNET


Akses Internet
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan ISP dan apa fungsinya
  • Perusahaan jasa layanan koneksi internet fungsinya untuk menghubungkan komputer kek koneksi internet
2. Jelaskan beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum memilih layanan sebuah ISP
  • kecepatan transfer data
  • Bandwith
  • Memiliki server proxy
  • keamanan data
  • teknologi yang digunakan
  • layanan yang diberikan
  • biaya
  • hardware
3. Sebutkan dan jelaskan beberapa tekhnologi yang dapat dimanfaatkan untuk mengakses internet dan perangkat yang kamu butuhkan untuk masing-masing teknologi tersebut
  • koneksi dial-up
  • ADSL
  • jaringan LAN
  • jairngan GPRS
  • jaringan wi-fi
  • jaringan tivi kabel
  • 3G
4. Sebutkan dan jelaskan beberapa perangkat lunak dan fungsinya yang kamu perlukan untuk menggunakan aplikasi-aplikasi internet
  • Microsoft internet explorer dan netscape navigator
  • CuteFTP, Go!zilla, Lost FTP
  • MIRC, yahoo messenger, ICQ
  • Outlook express
Koneksi ke Internet
5. Jelaskan keuntungan dan kelemahan akses internet melalui LAN
  • keuntungan : koneksi dengan komputer lain tidak lama dan dapat dengan mudah berkomunikasi
  • kelemahan  : hanya bisa dipakai sebatas LAN tidak bisa lebih luas lagi
6. Jelaskan kelemahan dari akses internet melalui Dial-up
  • kelemahannya ialah biaya yang digunakan lebih mahal
7. Jelaskan kelebihan dan kelemahan dari teknologi ADSL
  • kelebihan : tidak mengganggu pelayanan telpon
  • kelemahan : modem harus mendukung teknologi ADSL
8. Jelaskan kelebihan dan kelemahan dari GPRS
  • kelebihan : praktis mudah digunakan
  • kelemahan : kecepatan tidak tetap
9. Jelaskan apa yang dimaksud dengan WiFi. Apa kelebihan dan kekurangannya ?
  • WiFi adalah teknologi jaringan tanpa kabel melalui gelombang elektronik frekuensi tinggi untuk mengirim data
10. Jelaskan  kelebihan dan kekurangan 3G
  • kelebihan : cepat dan mudah mengakses internet
  • kelemahan : jika sinyal 3G menghilang kecepatan menurun drastis
11. Di manakah kamu sering mengakses internet? Sebutkan tipe koneksi yang digunakan untuk mengakses internet di tempat tersebut. Menurutmu, apakah layanan koneksi di tempat tersebut sudah memuaskan? (bandingkan harga dan kecepatannya)
  • Di komputer, tipe ADSL kecepatan rata-rata 60 kbps. Harga tidak diketahui


    Sabtu, 13 November 2010

    "Tiga orang yang suka pamer"

    Sungguh tragis, orang yang beramal namun tak ikhlas. Segala upaya, daya dan harta yang dikeluarkan menjadi sia-sia. Semuanya justru menjadi petaka ketika akhirat tiba.
    Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu menuturkan: Aku pernah mendengar Rasulullah Shollallahu ‘alayhi wa Sallam bersabda:
    “Sesungguhnya orang yang pertama kali diberi keputusan pada hari kiamat adalah seseorang yang mati syahid. Lalu ia didatangkan dihadapan Allah. Kemudian Allah memperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatanNya yang diberikan kepadanya. Lalu orang tersebut mengakuinya. Allah pun berfirman, ‘Apa yang kamu kerjakan padanya?’
    Ia berkata, ‘Aku berperang karena diri-Mu, hingga aku mati syahid.’
    Allah berfirman, ‘Engkau telah berdusta. Sesungguhnya engkau berperang agar dikatakan sebagai pemberani dan hal itu telah dikatakan.’
    Kemudian diperintahkan agar orang tersebut dibawa lalu diseret mukanya hingga ia dilemparkan ke neraka.
    Lalu seseorang yang belajar suatu ilmu kemudian mengajarkannya, dan membaca Al-Qur’an lalu didatangkan di hadapan Allah. Kemudian Allah memperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatanNya yang diberikan kepadanya. Lalu orang tersebut mengakuinya. Allah pun berfirman, ‘Apa yang kamu kerjakan padanya?’
    Ia menjawab, ‘Aku mempelajari suatu ilmu dan mengajarkannya serta membaca al-Qur’an karena-Mu.’
    Allah berfirman: ‘Engkau berdusta. Sebenarnya, engkau mempelajari suatu ilmu, mengajarkannya dan membaca al-Qur’an agar dikatakan bahwa engkau adalah orang yang ahli membaca. Dan hal itu telah dikatakan.’ Kemudian diperintahkan agar orang tersebut dibawa lalu diseret mukanya hingga ia dilemparkan ke api neraka.
    Lalu ada seorang yang telah Allah berikan kepadanya kelapangan dan berbagai macam harta. Kemudian Allah memperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatanNya yang diberikan kepadanya. Lalu orang tersebut mengakuinya. Allah pun berfirman, ‘Apa yang kamu kerjakan padanya?’
    Ia menjawab, ‘Tidak ada suatu jalan yang Engkau senang untuk diberi infak kecuali aku telah mengeluarkan infak padanya demi Engkau.’
    Allah berfirman, ‘Engkau telah berdusta. Tapi engkau melakukannya agar dikatakan sebagai orang yang dermawan dan hal itu telah dikatakan.’ Kemudian diperintahkan agar orang tersebut dibawa, lalu diseret mukanya, kemudian dilemparkan ke dalam neraka.”
    (Hadits Riwayat Muslim)
    Penjelasan
    Hadits Abu Hurairah radhiallu ‘anhu mengenai orang yang pertama kali diberi keputusan pada Hari Kiamat itu menceritakan tentang tiga golongan : Pelajar, Orang yang berperang, dan orang yang bersedekah. Si pelajar mempelajari suatu ilmu, mempelajari al-Qur’an dan mengajarkannya. Kemudian Allah mendatangkannya pada Hari Kiamat dan memperlihatkan kepadanya nikmat-Nya yang diberikan kepadanya dan ia pun mengakuinya. Lalu Allah bertanya kepadanya, “Apa yang telah engkau lakukan?” yakni dalam mensyukuri kenikmatan ini. Maka ia berkata, “Aku mempelajari dan membaca Al-Qur’an karena Engkau.” Lalu Allah berkata kepadanya, “Engkau telah berdusta. Tapi engkau belajar agar dikatakan sebagai orang yang alim dan engkau membaca al-Qur’an agar dikatakan orang yang pandai membaca, bukan karena Allah. Tapi karena ingin dilihat orang.”
    Kemudian diinstruksikan untuk dibawa lalu diseret wajahnya ke dalam api neraka. Ini adalah dalil yang menunjukkan, wajib bagi seorang penuntut ilmu agar mengikhlaskan niatnya untuk Allah. Ia tidak mempedulikan apakah orang-orang menyebutnya “Orang Alim” , “syaikh”, “ustadz”, “mujtahid”, atau yang sejenisnya. Ini tidaklah penting baginya. Tak ada yang penting baginya, kecuali ridha Allah, menjaga syariat, mengajarkannya, menghilangkan kebodohan dari dirinya dan dari hamba-hamba Allah. Dengan demikian, tertulis baginya pahala syahid yang kedudukannya berada seteah kedudukan orang-orang yang jujur . Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman :
    Dan barangsiapa yang metaati Allah dan Rasul(Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu : Nabi-nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang yang shalih.” (an-Nisa : 69)
    Adapun orang yang belajar bukan untuk tujuan hal tersebut, yaitu agar ia dikatakan sebagai orang yang alim, seorang mujtahid, orang yang sangat berilmu dan yang serupa dengannya maka amalannya akan hilang, na’udzubillah. Ia adalah orang yang pertama diberikan keputusan dan diseret wajahnya ke daam api neraka dan didustakan serta dijelekkan pada Hari Kiamat.
    Orang yang kedua adalah orang yang berperang. Ia berperang di jalan Allah kemudian terbunuh. Pada Hari Kiamat, Ia akan dating kepada Allah Subhaanahu wa Ta’ala kemudian Allah perlihatkan kepadanya nikmat-Nya yang telah diberikan kepadanya. Lalu ia mengetahui kenikmatan tersebut yaitu Allah panjangkan umurnya, mempersiapkannya, memberikan rizki, dan kekuatan kepadanya, hingga akhirnya ia sampai kepada tingkatan ini yaitu berperang. Kemudian ia ditanya, “Apa yang engkau perbuat dengan kenikmatan tersebut?”
    Ia menjawab, “Wahai Rabbku aku berperang karena-Mu.” Maka dikatakan kepadanya, “Engkau telah berdusta, engkau berperang aar dikatakan sebagai orang yang pemberani dan hal ini telah dikatakan.”
    Kemudian diperintahkan agar ia dibawa dan diseret wajahnya ke api neraka. Demikianlah orang yang berpang di jalan Allah. Orang yang berperang di jalan Allah memiliki niat bermacam-macam. Barangsiapa yang berperang karena dorongan nasionalisme, maka ia berada di jalan thaghut. Barangsiapa yang berperang karena fanatisme golongan, maka ia berada dijalan thaghut. Dan barangsiapa yang berperang agar mendapatkan bagian dari dunia, maka ia berada di jalan thaghut. Allah Subhaanahu wa Ta’ala berfirman:
    Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut.” (an-Nisa:76)
    tapi jika seseorang berperang karena kesukuan dan nasionalisme dibandingkan dengan untuk melindungi tanah air dari kejahatan orang-orang kafir, maka ini adalah berjuang di jalan Allah. Sebab, melindungi Negara kaum Muslimin buahnya adalah kalimat Allah yang akan jadi paling tinggi.
    Tapi jika seseorang berperang agar ia dapat terbunuh saja dalam peperangan tersebut, apakah ia berada di jalan Allah? Jawabnya adalah, “Tidak.” Inilah niat kebanyakan para pemuda. Mereka pergi dengan tujuan agar mereka terbunuh dan berkata, “Kami berperang dan terbunuh sebagai orang yang syahid.” Maka dikatakan, “Tidak.” Hendaknya kalian pergi berperang agar kalimat Alah menjadi paling tinggi, walaupun harus tetap demikian. Jangan kalian pergi, dengan niat semata perang. Tapi pergilah dengan niat meninggikan kalimat Allah menjadi paling tinggi. Dengan demikian, jika terbunuh, kalian berada di jalan Allah.
    Adapun orang yang ketiga adalah orang yang Allah berikan kenikmatan kepadanya dengan hara. Ia bersedekah, memberi, dan berinfak. Pada Hari Kiamat, ia dihadapkan kepada Allah dan diperlihatkan kepadanya kenikmatan-kenikmatan yang diberikan kepadanya. Ia mengakuinya. Lalu Allah bertanya kepadanya, “Apa yang engkau lakukan trhadap kenikmatan itu?”
    Ia menjawab, “Aku bersedekah dan melakukan ini dan ini.” Maka dikatakan kepadanya, “Engkau telah berbiohong. Engkau melakukannya agar dikatakan bahwa si fulan adalah orang yang dermawan dan mulia. Hal itu telah dikatakan.” Kemudian diperintahkan agar orang tersebut dibawa lalu diseret wajahnya ke dalam api neraka. Orang ini termasuk dalam tiga golongan yang dibakar api neraka pada Hari Kiamat.
    Disini terdapat dalil yang menunjukkan wajibnya seseorang untuk mengikhlaskan niat bagi Allah dalam setiap yang ia berikan, berupa harta, badan, ilmu, dan lainnya. Jika ia melakukan sesatu yang diharamkan untuk mendapatkan pahala dari Allah Subhaanahu wa Ta’ala lalu ia simpangkan kepada yang lainnya maka ia telah berdosa.

    I want to introduce my self....friends......

    hey guy.....nami abdi Gilang Muhammad Fauzan. Ane lahir 24 July 1997 !!!! masi muda kan.....hhahahaaaaa...Gw lahir Di Bandung masbro..but, bapa gw pindah kerja ke Pdg,,,,so pasti 1 keluarga pindah ke padang..btul ga???? Skrg gw gw lgi duduk di bangku Rumah mkan Padang (Eh keceplosan) maksudna di SMPN 5 kelas 3 gtu...karena ane aksel (2thn) jadi ane di genjot ama waktu dan plajaran....cape deeeeh....tapi ane tetep berusaha untuk  masuk SMA 3 Bandung....doain ane yaaa Agan-agan....

    "Apa yang menghalangimu bertaubat?"

    Taubat adalah kebutuhan setiap manusia. karena mereka adalah mahluk yang sering lupa dan salah, tapi syetan menghalang-halangi manusia untuk bertaubat. untuk itu kami ketengahkan renungan tentang pribadi kita masing-masing untuk bertaubat.

    Maksiat...suatu kata yang sering terlintas bahkan melekat pada lingkungan disekitar saudara-saudara, bahkan pada kelakuan kita sehari-hari sendiri. Umumnya kita sudah sadar bahwa maksiat yang kita lakukan awalnya merupakan suatu dosa, kesalahan, kebodohan serta menganiaya diri sendiri. Namun seiring dengan menganggap remeh kelakuan maksiat tersebut semakin sering pula kita menunda untuk bertaubat. Kejadian ini sebenarnya dapat segera diakhiri jika kita mau membuka hati dan akal kita lewat sebuah perenungan... keutamaan bertaubat.

    Dalam renungan ini kita akan mengkaji sebuah ayat yang apabila iblis mendengarnya ia akan segera menangis dan menyesal. Sebuah ayat yang menyenangkan hati orang yang berdosa yang telah bertaubat, ajakan bagi orang yang lalai dan berlebih-lebihan agar segera berhenti dari perbuatan maksiatnya itu. Mari kita bersama-sama membaca ayat tersebut (yang artinya):

    “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri mereka sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. Mereka itu balasannya adalah ampunan dari Rabb mereka dan Surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai sedang mereka kekal di dalamnya, dan itulah sebaik-baik pahala orang-orang yang beramal.” (Ali-‘Imraan: 135-136) 

    Saudaraku yang tercinta, siapa di antara kita yang tidak pernah berbuat dosa? Siapa di antara kita yang tidak pernah bersalah terhadap Rabbnya? Dan apakah engkau mengira kesalahan-kesalahan kita hanya kita sendiri yang melakukannya dan belum pernah dilakukan orang lain? Sama sekali tidak. Sehari pun kita tidak bisa seperti malaikat yang sama sekali tidak pernah berbuat maksiat terhadap Allah subhaanahu wa ta’ala dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan-Nya. Akan tetapi kita adalah manusia yang sangat mungkin berbuat kesalahan.

    Setiap hamba Allah yang shalih yang pernah engkau temui pastilah ia pernah berbuat kesalahan dan dosa. Ibnu Mas’ud radhiyalahu ‘anhu berkata kepada para sahabatnya yang mengikutinya,

    ”Kalau kalian mengetahui dosa-dosaku tentulah kalian akan melempariku dengan batu.” Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Seandainya kalian tidak berbuat dosa, niscaya Allah akan menggantikanmu dengan suatu kaum yang berbuat dosa, hingga mereka memohon ampunan dan Allah mengampuni mereka.” (H.R. Muslim)

    Kita tidak luput dari kesalahan-kesalahan tersebut, bahkan kita tidak bakal terhindar darinya. Karena itu, marilah kita usir setan dengan istighfar yang bersumber dari hati kita atas kesalahan-kesalahan dan dosa –dosa kita yang telah lalu.

    Marilah kita perbaiki taubat kita kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Hendaknya taubat kita benar-benar bersumber dari hati yang bersih, hingga sesuai dengan firman Allah (yang artinya):

    “Ya Rabb kami, sesungguhnya kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni diri kami dan tidak memberi rahmat kepada kami niscaya kami pasti termasuk orang-orang yang merugi.”( Al-A’raaf: 23) 

    dan seorang penyair berkata,

    “Wahai Dzat yang tempat bertumpu segala harapan dan tempat berlindung dari segala yang menakutkan, manusia tidak mampu membetulkan tulang yang Engkau patahkan dan tidak kuasa meretakkan tulang yang Engkau betulkan.”

    Ketahuilah wahai orang yang dijaga oleh Allah, bahwasannya Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallamy yang telah terpelihara dari dosa, masih bertaubat kepada Allah ‘azza wa jalla dan memohon ampunan-Nya dalam sehari lebih dari seratus kali. Diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhumaa ia berkata, ”Terhitung Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam sebelum berdiri dari majelis, beliau mengucapkan seratus kali .”Yaa Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat dan Maha Pengampun.”(H.R. Tirmidzi, hasan shahih). Sedangkan kalian wahai orang yang telah berlebihan dalam berbuat dosa dan maksiat, hingga sebagian dari kalian menganggap bahwasannya Allah tidak menerima taubatnya apabila ia bertaubat, saya katakan kepada kalian, jangan khawatir, pintu taubat masih terbuka untuk kalian semua.

    Saya katakan ini kepada kalian dari lubuk hati yang mengharapkan kebaikan atas diri kalian dan orang-orang semacam kalian. Dengarkanlah, Allah subhaanahu wa ta’ala telah menyeru kepadamu dalam firman-Nya (yang artinya):

    “Wahai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputu asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan kembalilah kamu kepada Rabbmu dan berserahdirilah kepada-Nya.”(Az-zumar: 53-54),

    justru ketahuilah wahai saudaraku, sesungguhnya Allah subhaanahu wa ta’ala senang dengan taubatmu.

    “Allah sangat senang dengan taubat hamba-Nya di kala bertaubat daripada salah seorang di antara kalian yang sedang naik kudanya di tanah yang tandus. Kemudian kuda itu melarikan diri dengan membawa perbekalannya, berupa makanan dan minumannya sehinga ia berputus asa. Kemuian ia mendatangi sebuah pohon dan merebahkan dirinya di bawah naungan pohon dan sudah dihinggapi putus asa memikiran kudanya. Di saat kalut seperti itu, tiba-tiba kudanya sudah berdiri di hadapannya. Dengan segera ia mengambil tali kekang kudanya, dan dengan gembira ia berkata,” Yaa Allah Engkau adalah hambaku dan aku adalah Tuhan-Mu”, ia salah ucap karena kegembiraannya yan meluap.”
    (H.R. Bukhari dan Muslim).
    Suatu hari ada seseorang yang datang kepada Nabi shalallahu ‘alahi wa sallam dan bertanya kepada beliau, ”Bagaimana jika seseorang melakukan semua perbuatan dosa tanpa satu pun dosa yang belum pernah ia lakukan, apakah ia masih bisa mendapat pengampunan? Rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam balik bertanya, ”Sudahkah engkau masuk Islam?” Orang itu menjawab, ”Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang berhak untuk disembah selain Allah dan engkau adalah utusan-Nya.” Rasulullah shalallahu ‘alahi wa sallam bersabda, ”Mulailah engkau mengerjakan berbagai kebajikan dan meninggalkan segala kejahatan, niscaya Allah akan menjadikan semua itu sebagai kebajikan bagimu.” Orang itu bertanya lagi, ”Apakah kesalahan dan kejahatan saya diampuni?” Beliau menjawab , ”Ya!” Orang itu segera bertakbir berulang-ulang hingga ia meninggalkan Nabi shalallahu ‘alahi wa sallam. *)

    Wahai orang yang fakir di hadapan Tuhan, meski engkau kaya di duniamu, apalagi yang engkau inginkan setelah datangnya kabar gembira ini? Kembalilah kepada Tuhanmu, karena kembali kepada Tuhan itu lebih terpuji bagimu di dunia maupun di akherat. Di dunia mendapatkan ketenangan hati, kelapangan dan kemudahan rezeki.

    “Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.”(Ath-Thalaq: 2-3). 

    Bila ia tidak mendapatkan rezeki berbentuk harta , ia akan mendapatkan rezeki berbentuk bertambahnya keimanan. Sedang di akherat, ia mendapatkan:

    “Surga ‘Adn yang pintu-pintunya terbuka bagi mereka. Di dalamnya mereka bertelekan (di atas dipan-dipan) sambil meminta buah-buahan yang banyak dan minuman di Surga itu. Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya lagi sebaya umurnya. Inilah yang dijanjikan kepadamu pada hari hisab. Sesungguhnya ini adalah benar-benar rezeki dari Kami yang tiada habis-habisnya.”(Shaad: 50-54).

    Allah berfirman dalam sebuah hadits qudsi:

    “Wahai para hambaku, kalian semua tersesat kecuali yang aku beri petunjuk, maka mintalah petunjuk kepadaKu, niscaya Aku akan beri petunjuk.”(H.R.Muslim). 

    Saudaraku,--semoga Allah menerima taubat kita renungkan cerita berikut ini. Ambillah hikmah dan pelajaran daripadanya, tetapi sebelumnya renungkanlah ayat berikut ini (yang artinya):

    “Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang sebelumnya telah diturunkan Al-Kitab kepada mereka, kemudian berlalulah masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. Dan kebanyakan di antara mereka adalah orang-orang yang fasiq.”(Al-Hadid: 16). 

    Saya pernah bertemu dengan seorang Syaikh yang shalih dan jujur, beliau ini berkata kepadaku, ” Di samping kami ada sebuah keluarga kecil, di antara anggota keluarganya ada seorang pemuda yang usianya baru mencapai sekitar duapuluh tahun. Ia sangat menyenangi lagu-lagu hingga ia jatuh cinta dengan seorang penyanyi perempuan.

    Saya seringkali menasihatinya bila ada kesempatan. Kadang-kadang saya menakut-nakutinya dengan siksa Neraka, bila saya selesai menasihatinya, kadang air matanya mengalir, bahkan kadang-kadang menangis, lalu ia berjanji untuk tidak melakukan perbuatannya itu. Akan tetapi hal itu tidak berlangsung lama, karena kemudian ia mengingkari janjinya.”

    Pada suatu malam, saya ceritakan kepadanya tenang Surga dan siksa Neraka, kemudian ia menangis sekeras-kerasnya hingga saya merasa kasihan kepadanya. Seorang penyair berkata,

    “Mataku berlinang, menangisi diriku yang telah bermaksiat kepada Tuhan, siapa yang lebih berhak dari diriku dengan bersedih hati dari berbagai dosa yang terputus ujungnya

    kau tak kuasa menghalangi maksiat dan dirimu tak takut terhadap Tuhanmu
    kau bertaubat di pagi hari dan kau batalkan di sore hari
    kau batalkan janji-Nya dari waktu ke waktu seakan-akan Allah tidak melihatnya.”

    Saya merasa kali ini nasihat saya akan mampu mempengaruhinya, maka saya katakan kepadanya,” Kemarikan tanganmu!”, Ia pun memberikan tangannya kepada saya, dan saya katakan kepadanya,” Berjanjilah kepada Allah kemudian kepadaku untuk tidak mengulangi lagi perbuatan itu!”, Ia pun berkata , “ Saya berjanji kepada Allah kemudian kepada anda untuk tidak mengulangi lagi perbuatan itu.”

    Pada pagi harinya ia datang kepada saya sambil membawa kaset-kaset lagu dan berkata kepada saya,” Ambillah kaset-kaset ini dan bakarlah, hancurkanlah atau terserah mau anda apakan, yang penting, bebaskan saya dari kaset-kaset ini, bebaskanlah saya dari penyakit hati yang telah melalaikan saya dari shalat dan mengingat Rabb bumi dan langit.” Saya pun berkata,” Maha suci Dzat yang membalikkan hati, katakan apa yang terjadi?”

    Anak muda itu pun berkata kepada saya, “ Setelah saya meninggalkanmu tadi malam, saya langsung pulang ke rumah lalu tidur. Dalam tidur itu saya bermimpi berjalan di sebuah pantai. Tiba-tiba saya bertemu dengan salah seorang teman yang berkata kepada saya, “ Apakah engkau suka seorang wanita Fulanah?”, Saya pun menjawab, “ Ya!”, Ia berkata ,”Ia di sana sedang menyanyi.”, Saya pun segera berlari, berlari dan berlari karena ingin segera melihatnya, karena saya sangat mencintainya, ketika saya sudah kelelahan, saya sampai dan melihatnya sedang menyanyi. Saya sangat terkesan dengan wanita itu dan suaranya.

    Ketika dalam keadaan demikian, tiba-tiba saya merasakan sebuah tangan yang memegang pundak saya, saya pun menoleh, yang terlihat adalah sebuah wajah yang bersinar seperti bulan purnama, dihiasi jenggot yang indah, tampak pada wajahnya cahaya kebaikan. Ia membacakan sebuah ayat kepadaku (yang artinya),

    “Maka apakah orang yang berjalan di atas mukanya itu lebih banyak mendapat petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?”(Al-Mulk: 22). 

    Dia mengulang-ngulang ayat tersebut dengan suara merdu, dan mulai menangis hingga saya terpengaruh olehnya, maka mulailah saya menangis sambil mengulang-ngulang ayat itu, tiba-tiba saya terbangun sembari mengulang-ngulang ayat tersebut. Saya pun menangis kemudian ibu saya masuk. Sewaktu melihat saya menangis seperti itu ia pun terpengaruh dan ikut menangis bersama saya.

    Syaikh berkata,” Setelah itu, anak muda tadi menjadi sangat benci dengan nyanyian dan mulai menyenangi membaca Al-Qur’an dan menikmatinya, saya bisa melihatnya dari air matanya yang mengalir dari kedua matanya ketika membaca membaca Al-Qur’an.”

    Saudaraku catatlah baik-baik kisah taubat ini dengan pena kerinduan dan tinta air mata, berusahalah selalu mengutamakan untuk rendah hati menuju pintu ketenangan, mohonlah peningkatannya, terkadang permintaan itu dikabulkan. Menangislah atas segala dosa maupun sedikit syukur.

    Maka ketahuilah bahwa seseorang itu mungkin saja berbuat dosa, namun ia akhirnya masuk Surga karena dosanya itu. Tahukah engkau, bagaiman hal itu bisa terjadi? Yang demikian itu bisa saja terjadi karena ia melakukan suatu perbuatan dosa, namun ia menyesali, menangis karena perbuatan itu, dan ia malu terhadap Rabbnya, menundukkan kepala di hadapan Rabbnya dengan hati yang hancur. Dosa sedemikian inilah yang menjadikan kebahagian seorang hamba dan keberuntungannya, bahkan bisa jadi lebih bermanfaat dari berbagai macam kebajikan, karena taubatnya dari dosa ini telah menjadikannya masuk Surga.

    Wahai pendamba Surga, wahai orang yang takut akan siksa Neraka, inilah sekelompok cerita orang yang telah bertaubat, adakah engkau akan berjalan di belakang mereka?. Inilah sekumpulan orang-orang yang telah bertaubat, adakah hatimu juga bersama mereka?. Inilah orang yang memohon ampunan yang air matanya mengalir di wajah-wajah mereka, adakah wajahmu juga basah oleh air mata yang menjadikanmu segolongan dengan mereka?

    Saudaraku, ini adalah ajakan yang jujur dari Allah ‘azza wa jalla, yang telah berfirman (yang artinya),

    “Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang beriman supaya kamu beruntung.”(An-Nuur: 31). 

    Sesuatu yang harus saya peringatkan juga kepada kalian, sebenarnya tidak ada manfaatnya bagi kalian untuk menghibur kesedihan kalian ini dengan cara mendengar lagu-lagu, atau melihat pertandingan sepak bola yang kadang kalah kadang menang, atau jalan-jalan kelua rumah, apalagi mencari kesenangan dengan perbuatan haram, sama sekali tidak ada manfaatnya, saudaraku itu bukanlah caramu. Itu cara-cara orang yang telah Allah ceritakan tentang mereka dalam ayat-Nya,

    “Dan orang-orang kafir itu bersenang-senang (di dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang-binatang dan Neraka adalah tempat tinggal mereka.”(Muhammad: 12) 

    Saudaraku, engkau jauh masih lebih baik dari mereka!, engkau diciptakan di dunia ini untuk suatu perkara yang agung, engaku dipersiapkan untuk menerima tanggung jawab yang besar. Seorang penyair berkata,

    “Mereka telah mempersiapkan untukmu suatu perkara, jika engkau pintar, maka jauhkan dirimu dari kesia-siaan.”

    Saudaraku,…

    Jika tujuanmu sekarang tak lain dan tak bukan adalah keridhaan Yang Maha Esa dan Maha Perkasa, maka lihatlah kepada amal perbuatanmu, apakah amalmu itu menjadikan Rabbmu meridhaimu atau tidak? Jika keinginanmu sekarang adalah Surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai, maka perhatikanlah apa yang telah engkau lakukan untuk menjadikanmu masuk Surga?

    Renugkanlah dengan jujur dan ketahuilah bahwasannya mungkin saja engkau tidur dan tidak akan bangun lagi, atau mungkin saja engkau keluar dari rumahmu dan engkau tidak kembali lagi, atau kau kenakan pakaian yang tidak akan pernah kau buka lagi. Maka keadaan seperti apa yang engkau inginkan di saat engkau harus meninggalkan duniamu?

    Saudarakau,…

    Pada akhir renungan ini, saya ungkapkan kepadamu apa yang telah disabdakan oleh Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam,

    “Sesungguhnya Allah membuka tangan-Nya pada malam hari agar orang yang berbuat kejahatan pada siang hari mau bertaubat, dan Dia membuka tangan-Nya pada siang hari, agar orang yang berbuat kejahatan pada malam hari mau bertaubat.”(H.R. Muslim) *)
    Akan tetapi ia mengamalkan syahadat dengan semua konsekuensinya, tidak sekedar mengucapkan dengan lisannya saja. hadits ini diriwayatkan oleh Al-Bazaar dan Ath-Thabraani terdapat dalam kitab At-Targhib wa Tarhib karya Al-Mundziri

    Kegagalan adalah awal keberhasilan

    Sebagian besar orang hanya memikirkan kesuksesan setiap kali mereka melakukan pekerjaan, tidak terpikirkan akan kegagalan. Sebenarnya, segala hal ihwal tidak ada yang mulus atau dapat dipecahkan dengan mudah, ini berarti bahwa jika ingin sukses dalam setiap hal, maka harus menghadapi kegagalan. Artinya, orang yang tidak berani menghadapi kegagalan, maka sulit untuk memperoleh harapan akan keberhasilan.
    Fakta membuktikan, bahwa kesuksesan sejumlah besar orang hebat di dunia dalam setiap perjalanan hidupnya, pasti diperolehnya dengan mengalami sekali, dua kali bahkan berkali-kali kegagalan yang tak terhitung banyaknya. Pepatah mengatakan: “Kegagalan adalah induk kesuksesan.”
    Masalahnya, bahwa orang-orang hanya tahu mengejar kesuksesan semata-mata, namun mengabaikan kegagalan, sehingga begitu menemui kegagalan, lantas menjadi kecewa dan patah semangat, putus asa, atau pesimis. Tidak bisa lagi membangkitkan semangat untuk bekerja lebih keras, akhirnya acap kali putus di tengah jalan, dan sangat disayangkan.
    Benar, kegagalan adalah batu sandungan keberhasilan, namun ia juga merupakan tangga untuk menuju ke jalan kesuksesan. Ada pepatah orang dahulu yang mengatakan: “Kakek miskin kehilangan kuda, bagaimana tahu bukan berkah?” Oleh karena itu, kita jangan takut gagal, setelah gagal malah harus lebih giat lagi berjuang, mencari sumber kegagalan, berusaha mencoba, mencari kunci kegagalan, begitu terus berusaha, suatu hari kelak pasti ada harapan berhasil.
    Tokoh terkenal dunia Napoleon mengatakan, “Kemuliaan dalam kehidupan bukan terletak pada ketidakgagalan abadi, namun dapat bangkit kembali setelah jatuh. Seorang pecatur yang hebat, jika bukan mengalami pengalaman yang gagal, bertekad menyelidiki sumber penyebab kegagalan, menghayati pelajaran dari kegagalan, kemudian diperbaiki, mana mungkin bisa menjadi pecatur yang digembleng berkali-kali. Oleh karena itu, jangan membiarkan kegagalan menaklukkan kita.” Kalimat ini sangat dalam artinya, dan layak kita renungkan.
    Kegagalan yang dialami oleh sejumlah besar orang, bukan berarti jarak jalan keberhasilan mereka masih sangat jauh, melainkan sudah hampir tercapai, hanya saja mereka tidak mempunyai kesabaran berusaha berjuang lagi. Sebenarnya, kegagalan sedang menguji kesempatan kita, orang yang tahan cobaan kenyataan hidup akan menjadi seorang yang sukses. Orang yang tidak tahan akan cobaan kenyataan hidup, selamanya adalah orang yang gagal.

    lima hal yang menutupi mata hati

    Ada lima yang menutupi mata hati manusia. Kelima hal itu dilakukan manusia dalam kesadaran penuh, hanya saja manusia tidak mampu menghindar darinya bahkan melakukannya secara kolektif. Kecuali, bagi manusia yang telah mendidik jiwanya dengan sifat dan sikap ikhlas.

    • Pertama :

    Manusia menjadi tertutup mata hatinya lantaran selalu memperturutkan hawa nafsu.
    Hawa nafsu telah mendorong untuk melakukan semua yang dilarang Allah.
    "Sesungguhnya manusia itu sangat ingkar, tidak berterima kasih kepada Tuhannya, dan sesungguhnya mereka menyaksikan (sendiri) keingkarannya, dan sesungguhnya dia sangat bakhil karena cintanya kepada harta. Maka, apakah dia tidak mengetahui apabila dibangkitkan apa yang ada di dalam kubur, dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada."
    (QS al-''''Aadiyaat: 6-10).
    Dalam kondisi batin manusia seperti ini penting kiranya diobati dengan senantiasa beristigfar, berzikir kepada Allah.

    • Kedua :

    Cinta dunia dan takut mati.
    Ujian bagi kaum Muslimin mengenai hal ini tergambar dalam surat Ali-Imran: 142. Pada waktu itu pasukan pemanah yang telah ditempatkan Nabi di atas bukit tergoda hatinya oleh harta dunia yang berserakan di bawah sehingga mereka meninggalkan tugas dari Nabi. Mereka akhirnya luluh-lantah. Saat ini fragmen serupa tapi tak sama senantiasa berulang dan terjadi menerpa manusia. Sebetulnya dengan terus-menerus melakukan zikir, maka manusia akan sampai pada pola hidup zuhud; suatu sikap yang menganggap bahwa dunia harus dikuasai bukan dunia yang menguasai manusia. Seorang yang zuhud tak lagi berambisi terhadap dunia, tidak cinta dunia, dan tak takut mati.

    • Ketiga :

    Setan.
    Manusia yang dikuasai setan pandai sekali menghiasi perbuatan buruk dengan menjadi (seolah-olah) baik. Ia hipokrit tulen. Tabiat setan ini bisa diredam dengan mendekatkan diri kepada Allah.
    • Keempat :

    Tabiat buruk.
    Ini merupakan suatu perbuatan yang memang sudah menjadi tabiat (kebiasaan) dan telah mentradisi dalam individu maupun masyarakat. Untuk meruntuhkan tabiat buruk tersebut, lagi-lagi dibutuhkan zikir yang banyak kepada Allah. Kelak zikir akan menukar tabiat buruk menjadi tabiat baik.

    • Kelima :

    Dosa.
    Manusia diperintahkan untuk beristighfar, memohon ampun kepada Allah (QS Nuh: 10-12). Dosa kita selama ini telah menghalangi turunnya musim yang teratur, rezeki yang merata, anak-anak yang saleh, dan kesejukan dan keharmonisan hidup antarsesama. Ampunan dan pertolongan Allah pasti akan datang jika kita memintanya (QS Al-Baqarah: 186). Karena itu, marilah kita bersama-sama memohon ampun kepada Allah ihwal perbuatan khilaf dan dosa yang selama ini kita lakukan. Mudah-mudahan Allah menyelamatkan negeri ini dari keterpurukan berkepanjangan dan kenistaan tak bertepi. Pun Allah buka mata hati kita hingga mampu menangkap realitas absolut dan gerak-Nya. Amin


    berusaha dan berdoa

    Ibnu Abbas berkata pada suatu hari ia duduk di belakang Rasulullah SAW di atas suatu kendaraan. Rasulullah memberinya nasihat, ''Wahai pemuda, saya akan mengajarkan beberapa kalimat (keterangan). Yaitu: peliharalah Allah (pelihara segala perintah dan larangan-Nya), niscaya Allah akan memeliharamu.
    Jika kamu tetap memelihara-Nya, tentulah kamu akan tetap mendapati-Nya di hadapanmu. Kenalilah Allah di waktu senang, niscaya Ia akan mengenalimu di waktu susah. Bila kamu memohon sesuatu hajat, bermohonlah (langsung) kepada Allah.'' Rasulullah melanjutkan, ''Ketahuilah, walaupun berkumpul seluruh manusia untuk mendatangkan suatu kemanfaatan untukmu, tiadalah mereka dapat berbuat apa-apa, kecuali sekadar yang Allah telah tetapkan kamu memperolehnya.
    Dan, walaupun berkumpul seluruh manusia untuk mendatangkan suatu kemudharatan kepadamu, tiadalah mereka dapat berbuat apa-apa, melainkan hanya sekadar yang Allah telah tetapkan jua. Telah diangkat kalam dan telah kering segala lembaran tulisan. Ketahuilah, pertolongan Allah hanya diberikan kepada orang yang sabar, dan bahwa kelapangan diberikan kepada orang yang dalam kesusahan.'' (HR Turmudzi).
    Doa merupakan sumber kekuatan dan harapan yang paling besar dalam kehidupan manusia. Prof Affiff At Tabbarah dalam Ruhud Dienul Islam menyatakan berdoa merupakan fitrah dan naluri yang tumbuh dalam diri setiap manusia. Setiap orang senantiasa ingat dan rindu kepada Tuhan yang akan memberikan perlindungan kepadanya di waktu kesulitan atau untuk menghindarkan sesuatu kejahatan. Berhadapan dengan peristiwa-peristiwa kehidupan ini, manusia sangat lemah.
    Tidak ada sandaran bagi kelemahannya itu, kecuali doa. Allah SWT berfirman, ''Berdoalah kepada-Ku, akan Kupenuhi (doamu).'' (Al-Mukmin: 60). Rasulullah banyak menjelaskan kedudukan doa. Kata beliau, ''Doa itu adalah otak ibadah.'' (HR Turmudzi). Dalam hadis yang lain, beliau menjelaskan, ''Doa itu mendatangkan manfaat atas sesuatu yang sudah atau yang belum diturunkan Allah. Tak ada yang dapat menolak qadha (ketetapan Ilahi) kecuali doa yang mustajab (terkabul).'' (HR Turmudzi).
    Islam mengajarkan pentingnya doa di samping ikhtiar. Doa bukanlah pengganti usaha dan ikhtiar, tapi memperkuat usaha dan ikhtiar. Doa satu-satunya kekuatan dan harapan orang beriman tatkala segala ikhtiar telah dijalankan. Semua peristiwa di alam ini tidaklah diserahkan begitu saja kepada hukum-hukum alam seperti mesin yang bergerak otomatis, tetapi di balik hukum-hukum itu ada hukum lain yaitu iradah Allah yang Maha Menentukan.
    ''Kulihat tangan (kekuasaan) Allah ada dalam setiap peristiwa dan segala masalah,'' kata Sayid Quthub dalam pengantar tafsir Fi Zhilalil Quran. Setiap orang menginginkan doanya terkabul. Syarat terkabulnya doa ialah hati yang ikhlas. Pada akhirnya Allah yang menentukan saat terbaik bagi hamba-Nya untuk menerima apa yang dimohonkan. Doa dari hati yang ikhlas tidak akan disia-siakan Allah asal menempuh jalan hidup yang benar.(M Fuad Nasar)