Laman

Sabtu, 22 Januari 2011

jadlah sang pemenang!

Kenapa tidak ? kita semua amat sangat mungkin untuk menjadi pemenang.  Siapapun.  Dan jangan lupa pemenang bukan berarti hanya ranking pertama di kelas, tapi pemenang bisa dalam berbagai bidang, misalnya dalam bidang olahraga atau kesenian, atau bahkan ketrampilan bergaul.

Dan pemenang tidak berarti selalu menjadi yang pertama, tapi berarti bekerja sebaik mungkin dan mengembangkan potensi kita secara maksimal.

Saya lantas teringat pada salah satu email yang masuk ke inboxku beberapa saat yang lalu tentang anak – anak Indonesia yang mampu menjuarai olimpiade fisika tingkat dunia.  Tak tanggung – tanggung mereka mampu menyabet beberapa medali sekaligus.  Dari mulai medali perunggu, perak hingga emas.  Rasa haru menyelimuti seluruh penonton yang hadir saat itu, tidak hanya penonton yang berasal dari Indonesia tapi juga dari negara – negara tetangga.

Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa ternyata sumber daya manusia bangsa Indonesia juga mampu bersaing di tingkat global.  Tak kalah dengan bangsa – bangsa lain di dunia.

Pertanyaannya sekarang, sanggupkah diri kita sendiri menjadi pemenang ? Kembali ke alinea pertama di halaman ini, tentu saja kita semua bisa menjadi pemenang.  Mulailah merubah diri kita sendiri dari sekarang.

Tahukah kamu, bahwa sebenarnya semangat juara itu sebagian besar berasal dari diri kita sendiri.  Dari penelitian yang dilakukan menyebutkan bahwa kemenangan sangat erat kaitannya dengan kemampuan mental yang kuat.  Sementara itu penelitian lain menyatakan bahwa ternyata 70% pikiran sehari – hari kita adalah negatif.  Bayangkan apa yang terjadi di pikiran kita jika lagi bad mood ? Bisa jadi pikiran positif langsung anjlok secara drastis. Nah lho, kalau begitu bagaimana kita bisa menjadi pemenang ?

Coba simak beberapa tips singkat berikut untuk menjadi sang pemenang :

1.         Kenali diri kita sendiri
            Seringkali kita merasa kurang percaya diri akan kemampuan diri kita sendiri.  Atau istilah gaulnya, ga pe-de.  Mungkin hal itu bisa terjadi karena kita tidak mengenali diri kita sendiri.  Artinya mungkin saja saat itu kita berada di bidang yang tidak kita kuasai.  Misalnya, kamu sebenarnya paling suka kalau disuruh menggambar atau menulis, rasanya bisa tahan berjam – jam kalau lagi menggambar.  Sementara sebaliknya kamu paling antipati kalau harus berhadapan dengan soal – soal matematika yang njelimet.  Nah, kalau sudah seperti itu, jangan paksakan dirimu untuk menjadi seorang accountant hanya gara – gara (mungkin) karir accountant lebih menjanjikan.

Maka mulailah untuk mengenali diri sendiri, dimana letak kelemahan dan kekuatan kita.  Apa yang kita sukai dan maui. Dan apa pula yang kita benci. 

2.         Tetapkan target dan cara mencapainya
            Mulailah menentukan apa target kita dan tentukan juga cara mencapainya.  Kalau perlu tuliskan apa- apa yang menjadi target anda dan disampingnya tuliskan pula cara – cara untuk mencapainya dengan sesistematis mungkin.

3.         Buang jauh – jauh pikiran negatif tentang diri kita sendiri
            Dan yang paling penting lagi adalah jangan pernah memikirkan hal – hal negatif tentang kita..  Buatlah semacam daftar kesuksesan kita selama ini untuk memerangi pikiran – pikiran negatif tentang diri kita.  Masukkanlah seluruh keberhasilan yang pernah kita buat dari seluruh aspek, misalnya di bidang olahraga, kesenian, pekerjaan.  Misalnya kita pernah berhasil menjuarai lomba merangkai bunga, atau pernah lulus tes masuk sekolah yang amat diidam-idamkan banyak orang.  Wah, kamu akan lihat betapa daftar tersebut makin lama makin panjang. Dan daftar ini akan membantu kita untuk berpikir lebih positif tentang diri kita sendiri.

4.         Pe-de aja lagi
            Ya, pede aja lagi.  Jangan sampai rasa minder yang berlebihan meracuni pikiran kita dan membuat kita jadi ragu untuk bertidak.  Lawan dengan sikap antusiasme yang tinggi. Banyak contoh dimana orang akhirnya gagal dalam mengerjakan sesuatu hanya karena dia ga pede.

            Saya pernah mengikuti suatu outbound dimana seluruh peserta diharuskan untuk melewati berbagai rintangan sendirian. Dari mulai melewati seutas tali dengan bantuan tali – tali yang bergantungan vertical di atasnya hingga berjalan diatas sebatang pohon yang diletakan melintang dengan posisi semakin menukik ke atas.  Buat saya, yang hampir – hampir tak pernah mengikuti aktivitas luar, melakukan hal – hal seperti ini adalah susah luar biasa.  Tapi, karena sikap antusiasme yang ditularkan teman – teman dan sikap percaya diri yang saya coba tanamkan, ternyata seluruh rintangan tersebut bisa saya lewati dengan mulus. 

5.         Serius donk …
Satu hal yang tak kalah penting adalah bersikap serius dalam melakukan setiap pekerjaan.  Tahu engga, Michael Jackson, sang penyanyi terkenal itu ? Dia harus menerima latihan – latihan keras dari orang tuanya semasa dia masih kecil sebelum akhirnya dia sekarang jadi penyanyi terkenal.  Lalu, Elfira Rosa Nasution, sang perenang Indonesia yang juga bolak – balik menjuarai berbagai lomba renang itu ? Dia pun harus menghabiskan masa kecilnya penuh dengan latihan – latihan ketat yang sudah dijadwalkan untuknya, bahkan dia harus sudah siap di kolam renang di pagi buta saat orang lain masih nyenyak di tempat tidur.
            So, jangan pernah anggap enteng setiap pekerjaan yang kita hadapi!

Selamat mencoba ya… dan bersiaplah untuk menjadi pemenang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar